RSS

Semakin mantap menuju langkah itu..


Dear...

setelah banyak pelajaran yang aku pelajari belakangan ini, baik itu dari buku-buku serta dari pembelajaran langsung maupun tak langsung dari orang-orang disekitarku, aku merasa inilah saatnya aku mulai mantap menuju jenjang pernikahan itu.

bukan...bukan karena lamaran yang datang bertubi-tubi, tapi memang kali ini dengan niat yang suci, aku ingin mengakhiri kesendirian ini jika Allah mengizinkan. dengan siapa?? aku sendiri tidak tau, yang pasti dia adalah seseorang yang lebih mencintai Allah dan Rasullnya dibanding aku.

aku tidak minta yang berlebihan, aku hanya ingin rumah tangga yang sakinnah, mawaddah dan warohmmah, syukur-syukur bisa dakwah, jika tidak minimal rumah tanggaku kelak adalah rumah tangga yang qur'ani dan mencermikan kehidupan muslim yang kaffah hingga bisa jadi contoh..

lantas, kenapa aku masih terus menolak lamaran yang datang??... jujur yang pertama sekali adalah susahnya mengkodisikan hati ketitik nol, dimana bisa menilai seseorang lebih objektif, tidak membandingkan, meremehkan atau malah terlalu memuji.

menolak si A, karena dari pertama melihat CV dan biodatanya sudah sangat tidak berminat, tp demi kenetrana bersedia juga bertemu dan ternyata pertama bertemu, cara memandangnya sangat tidak syar'i..melihatku seolah mau menerkamku saja, apalagi alasannya untuk segera menikah, sangat mencerminkan dia seperti apa. ditambah dia seorang perokok lengkap sudah alasan menolaknya..dan semoga penolakan itu syar'i bukan hanya melihat dari sisi dunia, tapi lebih ke sisi langitku..*halaaah dah kayak lagunya krispatih aja*.dan semoga dia segera menemukan tulang rusuknya yang akan menyelamatkan agama dan jalannya...aamiin..

menolak si B, hmmm...klo ini sedikit dilema, mungkin karena dulu pernah terjadi kesalahpahaman dalam ta'aruf, ditambah rasa trauma ngeliat sikap, sifat dan karakternya yang kayak cowok-cowok "alay" kebanyakan, hanya label "ikhwan junior" saja yang membuatnya menjadi sedikit ekslusif dari para cowok "alay" itu. tapi itupun tak mampu membuat hatiku mantap, karena sudah banyak kecewa dengan tipe "ikhwan-ikhwan" yang seperti ini *semoga saja dia tidak seperti itu*. berharap dia segera menemukan jodohnya..

dan yang paling lucu, menolak C dan D sebelum proses lebih lanjut...why?? awalnya bener-bener ngak pernah ada rasa, pure mengenal mereka sebagai teman dan rekan kerja..sedikit kagum dengan kesholehan dan keta'atan mereka dalam beribadah, ditambah nilai plus fisiknya yang enak dilihat.. tapi seketika semua itu lenyap.setelah diskusi ba'da azhar yang berlanjut ke email berantai.. ternyataaa eh ternyata, do'a adalah orang yang cukup perasa dan "maaf" super PeDe..mereka mengklaim statmenku itu adalah ungkapan unt mereka, padahal itu bener-bener cuma share di kultum ba'ada azhar itu..hingga akupun bertanya-tanya, memangnya siapa mereka?? yang merasa "keimanan"nya bagus hingga layak dicintai?? segitu percaya dirikah mereka dengan keimanan mereka? hingga menjadikannya ujub.. and stop, cukup sampai disitu aku mengagumi mereka, aku merasa itu alasan yg cukup syar'i unt tidak melanjutkan proses ini...karena ngak bisa dibayangkan bagaimana rumahtanggaku nanti jika di Imamami oleh orang yang sangat yakin dengan keimanannya yg baik, padahal dlm surat Albaqaroh Allah berpesan "bagaimana kamu mengatakan kamu beriman?? sementara Allah belum mengujimu.."..

dan masih banyak mereka-mereka yang lain yang rasanya ngak perlu dibahas, karena emang dasarnya kami sangat berbeda, kami mempunyai keyakinan yang tak sama.jadi sudah sangat syar'i rasanya untuk berkata "tidak".

lantas, entah kenapa dari artikel-artikel yang aku baca "karena cinta adalah sejiwa" sedikit yang aku pahami, sejiwa disana dikatakan adalah mempunyai tujuan yang sama..dan dari artikel "mencari suami ideal" dimana dikatakan klo suami yang ideal adalah yang ada dirumah kita sendiri, itu artinya suami ideal adalah suami yang menikahi kita, karena "ideal" adalah proses, bukan tercipta sebelum pernikahan itu, hingga menjadi ideal adalah usaha kita bersama yang terkait dalam rumah itu...

lalu siapakah laki-laki itu?? siapakah dia yang secara tiba-tiba terlintas dibenakku?? dan aku percaya itu adalah campur tangan Tuhan..siapakah dia yang secara tak sengaja telah membangkitkan keberanian dalam diriku untuk berkomitmen?? apakah aku sudah sangat mengenalnya? apakah aku pernah bertemu dia? atau apakah memang sudah ada "kecendrungan" kepadanya?? jawabannya tentu saja tidak..

dia adalah laki-laki maya yang ku kenal sekilas, tak pernah ada percakapan yang intens, tak pernah dekat apalagi saling mengenal. sedikit yang aku tau dari teman-temannya, dia adalah "orang yang sedang berusaha menuju manusia ideal dimata Tuhan". jujur aku tak pernah bertemu dia, tak pernah mendengar suaranya, dan semoga hal seperti ini terus terjaga.. dan Tuhan yang maha membolak-balikkan hati, dari sekian lama aku mengenalnya baru malam ini Tuhan membolakkan hatiku untuk lebih "melihat" dia. melihat bukan dengan mata. karena kata Tuhan yg buta itu bukan mata tapi "hati"..
dan apapun itu nanti, aku yakin ini ada hikmahnya buatku..

mungkin sekarang aku tidak mengerti kenapa dihati ini Allah memberikan kecendrungan untuk mengenalnya, tapi aku berusaha memahami, mungkin terlalu banyak kesama'an masa lalu antara aku dan dia, dan mungkin aku dan dia juga punya Tujuan yang sama. dan rasanya ingin sekali mengikuti jejak bunda khadijah, aku ungkapkan ini kepadanya, agar semua clear dan jelas, tapi harus bagaimana mengungkapkannya?? sementara kami sangat jarangan bahkan bisa dibilang hampir tidak pernah berkomunikasi lagi.....aaah sudahlah, jika memang Tuhan menginginkan ini seperti yang aku cita-citakan, dan orang itu adalah dia, maka Tuhan akan memudahkan jalannya, meskipun yang terlihat sulit dan berliku..dan apapun itu, aku ingin prosesnya tetap "terjaga" karena mungkin dalam hidup ini banyak kesalahan yang aku lakukan, tapi untuk yang satu ini aku ingin prosesnya selalu "terjaga" dan jauh dari kesalahan-kesalahan yang merusak kesakralannya....

Tuhan...bantu dan bimbing aku terus yaa..
karena aku sudah lelah dengan kehidupan yang salah yang "Terpaksa" ku lakukan..
dan dengan selemah-lemahnya iman aku hanya bisa menolaknya dengan "hati"..
Tuhan...mudahkan semua ini buatku yaaa..
agar aku menjadi lebih aman dan memiliki kekuatan untuk menujuMu...
Tuhan...selalu sertai aku yaaaa...jgn biarkan pikiran menguasaiku...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS