RSS

"..Dear Oppa.."

Wahai engkau yang bersemayam dalam rongga dadaku, siapapun adanya dirimu, ijinkan aku mengganggu damai kesendirianmu. Aku hanya ingin berbagi cerita denganmu, cerita tentang aku dan apa yang ada dalam diriku, cerita tentang makna cinta, setidaknya tentang makna cinta yang bisa ku mengerti. Aku tidak memintamu untuk mendengarkan apa yang terdengar dari bibirku, aku hanya meminta engkau merasakan makna yang bersemayam dalam ruhku ketika engkau mendengar ceritaku. Aku tidak meminta engkau untuk mau mengerti, aku hanya meminta ijinmu supaya aku dapat mengerti tentang dirimu, lewat cerita tentang diriku.



Aku adalah aku. Aku bukan orang lain dan tidak seperti orang lain. Memang seringkali aku ingin berubah menjadi sosok orang lain yang kuanggap lebih dari diriku, tapi begitu aku mulai melangkah untuk bisa menjadi orang lain, aku selalu dan selalu gagal. Kadang di satu sisi aku berhasil menjadi orang lain, dan di satu sisi yang lain, aku tetaplah diriku sendiri. Aneh memang, ketika aku berubah menjadi sosok yang lain walau hanya sedikit sisi saja, justru tidaklah seindah dan senyaman yang dibayangkan, justru yang ada hanyalah kesedihan, kegundahan, ketertekanan dan rasa tak terdefinisi lainnya. Akhirnya aku sadar, jika aku adalah aku dengan segala keunikannya, aku tidak akan pernah bisa menjadi orang lain, seperti halnya orang lain tidak akan pernah bisa menjadi diriku.




Aku adalah Aku dengan segala sisi dan pernak perniknya. Ada sisi positif juga banyak sekali sisi negatifnya. Kesimpulannya, dalam sosok diriku tergambar dua buah hal yang terkandung dalam jiwa yang sama, kelebihan dan kekurangan. Terkadang aku begitu gembira, seperti gembiranya sang bumi ketika tiba saatnya sang mentari menyingkap tabir gelap sang kuasa malam. Terkadang aku begitu sedih dan gelisah, seperti sedihnya sang bumi ketika sang surya harus tenggelam dan berganti kuasa sang kegelapan.


Aku sadar betapa menggunungnya kelemahanku. Aku harus mengalah dan berdamai dengan takdir penciptaanku, jika aku memang tidak akan pernah menjadi sempurna, tidak akan dan tidak akan pernah. Ketidaksempurnaan adalah sebuah aksioma yang tidak perlu diperdebatkan, karena itu adalah otoritas dan milik Sang Maha Pencipta.



Apapun dan bagaimanapun yang terjadi dan bergolak dalam pengembaraan ruh dan jiwa ku, sudah sebuah kepastian jika roda waktu akan terus berputar, seperti keniscayaan berputarnya sang bumi mengitari kuasa sang surya. Suatu waktu, Sang Maha Kuasa menunjukan kasih sayangnya kepadaku, dengan menunjukan padaku tentang betapa menggunungnya kelemahanku, betapa lemahnya diriku, betapa banyaknya sisi negatifku….betapa dan betapa tidak sempurnanya aku. Ruh dan jiwaku pun kemudian mengkerut, seperti halnya daun putri malu yang mengkerut ketika ada sebuah tangan yang menumbuk permukaannya. Ruh dan jiwaku seakan terus dan terus mengkerut, mengkerdil seakan tak kuasa lagi untuk mengangkat dada tanda keangkuhan dan ambisi yang menggelora akan sebuah kata kesempuraan. Aku terdiam dan terdiam, aku merenung dan merenung. Aku merintih walau tanpa suara, aku menangis, aku menjerit walau hanya dalam hati.




Dan kini, seiring dengan pergantian malam menjadi siang, seperti halnya tanah kering yang berubah menjadi basah oleh tetesan sang air hujan, bersama dengan terus berdetaknya sang waktu, membuatku semakin tersadar akan siapa adanya diriku dan betapa tidak sempurnanya diriku. Sejak itu, aku bisa lebih bijak dalam memandang kehidupan, memandang makna kesempurnaan dan ketidak sempurnaan, tentang siapa adanya diriku dengan segala sisinya dan memandang orang lain juga dengan berbagai sisi dan ketidaksempurnaannya.




Aku adalah aku dengan segala kekurangan dan kelebihannya, dan itulah pertanda ketidaksempurnaanku sebagai makhluk. Dan orang lain adalah orang lain dengan segala kekurangan dan kelebihannya, dan itulah pertanda ketidaksempurnaannya sebagai makhluk. Aku sebagai makhluk tidak sempurna dan engkau juga makhluk yang tidak sempurna.




Aku adalah aku dengan segala sisinya, dan aku yang kini hidup adalah aku yang berusaha proporsional melihat kehidupanku dengan segala pernak perniknya. Aku yang kini hidup adalah aku yang tidak lagi berambisi melihat dan mendamba adanya kesempurnaan pada diriku juga pada dirmu dan pada orang lain, untuk menjadi sosok yang sempurna, sesempurna angan dan ambisi yang ada dibalik ketidaksempurnan.




Jika aku adalah sosok yang tidak sempurna, mengapa aku harus mendamba jiwa lain, dirimu dan dirinya harus menjadi sosok yang sempurna ?.




Dan sungguh aku merasa lebih damai dengan prinsip sederhana ini, ketika aku bisa berdamai dengan takdirku, seperti halnya aku bisa berdamai melihat segala kelebihan yang ada pada ruh diluar sang diri. Aku bisa menerima adanya kelemahanku, sepertihalnya aku lebih terbuka menerima adanya kelemahan pada diri diluar sang diri, juga pada dirimu. Kelemahan adalah sebuah keniscayaan, dan letak masalah sesungguhnya bukan pada kelemahan itu sendiri, tetapi pada penyikapan kita terhadap adanya kelemahan itu sendiri.




Aku bisa mencintai diriku dengan segala kelebihan dan kelemahanku, seperti halnya aku akan selalu berusaha untuk mencintai dan menyayangi ruh di luar sang diri, dengan segala kelebihan juga kelemahannya. Aku tidak akan bertanya apa kelebihanmu dan apa saja kekuranganmu, karena tanpa engkau menceritakannya, aku sudah tahu jika pasti ada setumpuk kelebihan bersemayam dalam dadamu, bersama segunung kelemahan bercokol dalam sisi dadamu yang lain.




Aku hanya ingin berkata, aku bisa menerima ruh lain, ruh mu dengan utuh. Aku berjanji untuk mensyukuri segala kelebihanmu dan aku akan mencintai segala kelemahanmu seperti halnya aku mencintai kelebihanmu.




Aku tidak akan pernah meminta engkau, siapapun adanya dirimu untuk bisa mencintai kelemahanku, untuk mencintai diriku dengan utuh, seutuh langit dan bumi, seutuh terang dan kegelapan. Karena bagiku, bisa mencintaimu dan mencintai orang lain dengan tulus dan utuh telah cukup untuk membuatku tersenyum dan merasa bahagia. Aku tidak akan pernah menuntut engkau untuk mencintaiku, karena aku hanya bisa berjanji untuk hanya mencintaimu dengan seutuhnya, berjanji untuk memberikan yang terbaik dari diriku untukmu, memberikan yang terbaik dari ruhku untuk membuatmu selalu tersenyum dalam damai, tersenyum dalam suka maupun duka, tersenyum siang maupun malam, tersenyum sampai engkau berada dalam tidur panjangmu. Aku hanya ingin memberi, karena yang aku tahu, hakikat dari cinta adalah ketika kita bisa memberi kepada orang yang kita cintai.




Aku tidak akan pernah menuntut engkau untuk menerima kelemahanku, karena bagiku, ketika engkau bisa merasa damai dengan cinta yang aku berikan, itu sudah cukup bagiku untuk merasa berarti dalam pengembaraan diriku.Dan aku tidak akan menuntut engkau untuk bisa menjadi pelipur laraku, karena aku hanya ingin diriku bisa menjadi pelipur lara bagi segala dukamu, melupakan segala kepedihan hidup dan penderitaanmu.




Kini aku baru mengerti tentang makna ikhtiar dan esensi dari kata tawakal, aku baru menyadari akan pentingnya bisa memahami dari pada sekadar untuk meminta dipahami. Aku semakin tidak kuasa walau hanya untuk mencibir dan menyalahkan orang lain, sepertihalnya aku semakin ingin mencintai daripada mengotori hati dengan kata benci. Kini aku belajar untuk bisa semakin bijak memandang makna takdir dan keputusan Sang Pembuat Takdir, seperti halnya aku ingin bisa merasakan setumpuk mutiara makna dari setitik peristiwa yang terjadi dalam setiap episode kehidupan, baik episode menyenangkan ataupun episode yang lebih menguras air mata dan kepedihan di hati. Kini aku semakin menyadari jika Sang Kuasa jauh lebih mencintaiku daripada cintaku pada diriku sendiri, jika Sang Pencipta menyayangiku dan hanya ingin memberikan makna hidup yang terbaik dalam pengembaraan hidupku. Kini aku semakin mengerti, jika aku ingin mendapat mutiara cinta makhluk-MU bersemayam dalam hatiku, terlebih dahulu aku harus mempersembahkan mutiara terindah cintaku kepada Rabb ku. Jika aku ingin mendapat cinta suci sesuci penciptaan diriku, aku terlebih dahulu harus mentuluskan cintaku pada sang pemberi makna cinta itu sendiri.




Aku adalah aku dengan segala ketidaksempurnaanya. Engkau adalah engkau dengan segala ketidaksempurnaannya. Aku dan engkau adalah sama tidak sempurnanya.






Cinta tidak memberikan apa-apa kecuali hanya dirinya,


Cinta pun tidak mengambil apa-apa dari dirinya,

Cinta tidak memiliki ataupun dimiliki,

Karena cinta telah cukup untuk cinta.

(Gibran)





Cinta itu sebatang kayu yang baik.


Akarnya tetap di bumi, tapi cabangnya di langit

Dan buahnya lahir di hati, lidah dan anggota badannya.

Ditunjukan oleh pengharuh-pengaruh yang muncul dari cinta itu dalam hati dan anggota badan,

Seperti ditunjukkannya asap dalam api dan ditunjukkannya buah dalam pohon.

(Ghazali)



Terimakasih engkau telah sudi mendengar bisikan dalam hatiku. Engkau mungkin tidak akan pernah mengerti tentang apa yang telah aku tulis ini. Tapi percayalah jika aku bisa mengerti tentang apapun yang belum sempat engkau ungkapkan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan cahayanya dalam dalam dadamu, semoga Tuhan senantiasa melindungi mu, karena Dia mencintai-Mu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

"..teruntuk awan.."

Teristimewa buatmu yang pernah hadir dihatiku..

Walaupun kita tak pernah bertemu, namun hadirmu selalu menemaniku..

Sebelum ini belum pernah aku mencoretkan sesuatu untukmu..

Aku tak berani ungkapkan rasa itu..

Tetapi tak tahu kenapa hati ini teringin menulis sesuatu untukmu..

Walaupun kamu tidak tahu rasa itu,

aku akan tetap menunggu…



Wahai orang yang lembut hatinya..


Entah dari mana aku mulai menyusun kata – kata untuk mengungkap segala sedu – sedan dan perasaan yang ada didalam dada. Saat kau baca coretan ini, anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis, kerana rasa kasihku padamu.



Wahai orang yang lembut hatinya..


Hadirmu tiada ku duga. Pertemuan denganmu tiada pernah ku kira. Semua itu adalah sebuah rahsia. Pastinya Allah ada rencana untuk kita semua. Sedikit pun aku tak mengenalmu bahkan namapun ku tak tahu. Pertama kali pertemuan itu telah buat aku suka padamu.



Wahai orang yang lembut hatinya..


Walaupun kau tak sesempurna harap, namun entahlah aku tertarik padamu. Hati ini tak mungkin dapat berbohong rasa ini walaupun aku hanya mampu menyimpan dihatiku

Namun hadirmu selalu ku tunggu.



Wahai orang yang lembut hatinya..


Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian tiada memiliki sesiapa, kecuali Allah. Kaulah orang pertama datang memberikan ku rasa simpatimu dan kasih sayangmu. Aku tahu kau telah menitiskan airmata untukku ketika orang lain tidak mempedulikan ku..



Wahai orang yang lembut hatinya..


Ketika orang-orang disekitar ku tidak peduli dan bosan dengan apa yang menimpa diriku, tetapi kau tidak. Kerana orang yang ikhlas tidak pernah mahu mengingat kebajikan yang telah dilakukannya. Aku hanya ingin mengungkapkan apa yang saat ini berada dalam jiwa…



Wahai orang yang lembut hatinya..


Sebenarnya aku tidak layak pun untuk menulis semua ini untukmu. Tetapi rasa hormat dan cintaku padamu yang setiap detik membesar didalam dada terus memaksa. Aku sebenarnya merasa tidak layak mencintaimu tetapi apa yang mampu dibuat oleh makhluk yang daif seperti ku ini.



Wahai Orang yang lembut hatinya..


Adakah aku salah menulis semua ini? Segalanya menderu di dalam dada dan jiwa. Sudah lama aku menanggung nestapa. Hatiku selalu kelam oleh penderitaan. Aku merasa kau datang dengan seberkas cahaya kasih sayang. Belum pernah aku merasakan rasa cinta pada seseorang sekuat rasa cintaku padamu. Aku tidak ingin menganggu dirimu dengan kenistaan kata-kata yang tercoret dalam bingkisan ini. Jika ada yang bersalut dosa, moga Allah mengampuni.

Aku mengharapkan kau menjadi milikku suatu hari nanti. Semoga Allah memperkenankan doaku.

Maafkan aku andai apa yang aku tulis ini membuatkan sesetengah orang tidak menyukainya, maafkan aku..

Ku harap kasih sayangmu dapat menyembuhkan luka ku. Ku harap kesetiaanmu akan kekal terpatri dalam jiwamu, walaupun aku masih ragu akan semua itu, tetapi semuanya aku serahkan pada sang pemilik hati ini..

#galaksicinta 010812/ to_awan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

"..Jangan Cintai aku please.."

Kau bilang,
aku begitu baik,
aku bertanya,
apa jadinya jika kebaikan itu aku bagikan bukan hanya untukmu?
Kau terdiam.

Lalu kau bilang,
aku begitu penyayang dan perhatian
aku bertanya,
jika aku bagikan kasih dan sayangku tak sepenuhnya untukmu?
Kau bungkam.

Kau pun bilang,
aku begitu indah,
aku pun bertanya,
bagaimana jika orang lain pun melihat demikian?
Kau tertegun.

Kau katakan,
aku adalah cinta tertinggimu
aku tanyakan,
selama apakah itu akan berlaku untukku?
Kau tak menjawab.

Kau katakan pula,
aku adalah pemilik hatimu,
aku bertanya,
bagaimana jika kau bukan pemilik hatiku?
Kau hanya memandangku.


Aku katakan,
Jangan Mencintaiku!
Siapa yang kau salahkan?

Ditengah hiruk pikuk dunia,
mengingatmu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS